Wednesday

Tips Menghindari Fitnah

PILPRES sudah dekat, masing-masing calon menggelar kampaye dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mensosialisasikan visi, misi dan program 5 tahun ke depan. Tetapi mungkin kita semua juga tidak menghendaki adanya adegan saling tuding, saling serang dan saling hantam di antara elite poitk kita. Panggung politik pilpres bukanlah sebuah ajang pertarungan jabatan tetapi ajang pertarungan pengabdian kepada ibu pertiwi. Mereka adalah calon syuhada’ yang memperjuangkan bangsa ini.
Kebebasan terkadang berubah nama menjadi ke-bablasan, dengan dalih kebebasan nyaris tak ada lagi benteng pembatas mana etika penghormatan kepada sesama dan mana program kerja yang sesungguhnya, semua tindakan berkiblat mencari simptik dari rakyat. Akhirnya kita pun menjadi khawatir jika terjadi fitnah di antara sesama.
Apapun namanya apakakh itu manuver, fitnah, tuduhan atau kampanye hitam yang pasti TIPS KITA tidak bisa mengulas itu semua. Di sini tips kita hanya ingin memberikan beberapa untuk menghindari fitnah orang lain baik dalam pergaulan sehari-hari maupun dalam keluarga itu sendiri. Mengingat kejamnya perbuatan fitnah melebihi pembunuhan sebagaimana Allah berfirman di dalam al Qur'an surat al-Baqarah: 191 
…dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan…
Kalau tidak berlebihan mungkin kita bisa membahasakan bahawa fitnah itu seperti orang menyembelih hidup-hidup. Sungguh sangat kejam semoga kita tidak menyandang gelar pem-fitnah maupun di fitnah. Untuk menghindari fitnah ada beberapa tips yang perlu diperhatikan.
1.jangan reaktif, jangan merespon dengan cepat berita-berita yang masih berkategori “katanya...”. reaktif tidak diperlukan dan tidak akan menyelesaikan masalah. Karena sikap reaktif cenderung lebih tergesa-gesa. Ada ungkapan al khabar kal ghabar (berita itu seperti debu) melayang ke mana-mana dan tidak bertuan

2.pastikan bahwa berita itu ada pembawanya. Sumber berita adalah penentu kebenaran berita itu sendiri, terkadang berita dari satu tempat ke tempat lain sudah tidak akurat dan banyak dibumbuhi atau di sisipi berita lain.

3.tabayyun. Perjelas lagi berita itu kepada sumber aslinya.. inilah yang di ingatkan oleh QS: al Hujurat:6
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ.
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."

4.dan jika memang apa yang diberitakan itu benar terjadi tetapi tidak kita inginkan selesaikan dengan cara dewasa dan penuh kesadaran serta kasih sayang antar sesama. Kalau saya mengatakan bahwa anda adalah orang cakep maka fikirkan mungkin saya betul dan terimalah gelar “cakep” itu untuk anda atau mungkin juga SEBALIKNYA ??? he he he

CATATAN:
Jika kita pernah terkena fitnah, ingatlah baik-baik apa yang pernah engkau katakan, mungkin karena kita semua terlalu banyak yang kita katakan sehingga tertangkap asumsi orang lain berbeda dengan yang kita maksud, berkatalah satu kali setelah anda berfikir seribu kali dan jangan kau katakan seribu kali hanya dengan berfikir satu kali, mungkin ada baiknya jika anda juga membaca Tips berbicara kepada orang lain